Ceritaku ini berawal ketika aku lulus SMA dan saat itu aku berusia 17 tahun. Walaupun kejadian ini sudah terjadi 2 tahun yang lalu, tapi aku tak akan pernah melupakannya. Karena kejadian ini membuatku trauma hingga saat ini. Namaku Hani, sekarang aku kuliah di perguruan tinggi swasta di daerah Jakarta.
Aku 2 bersaudara bersama kakaku. Dulu aku hanya tinggal berdua dengan kakku bernama Reno. Usia kita hanya jeda 1 tahun dan kami tinggal di rumah bersama 1 pembantu karena kedua orang tua kami bekerja di luar kota semua dan sebulan sekali baru pulang.
Walaupun kami tinggal bersama kakak dan 1 pembantu, namun aku dan kakakku mendapatkan fasilitas yang serba mewah dari kedua orang tuaku. Bahkan di rumah di buatkan kolar renang dan fasilitas bermain dan belajar. Sehingga banyak teman temanku dan teman teman kakaku yang main ke rumahku. Cerita ini berawal ketika ada seorang teman kakakku yang bernama Geri yang main ke rumah. Geri adalah sahabat kakaku, dia ku kenal sangat baik dan mudah bergaul lagi pula orang nya juga tampan.
Suatu saat Geri main ke rumah dan berenang bersama kakaku. Kebetulan pada saat itu hari minggu dan akupun sedang tiduran di kamar sambil nonton film di laptop. Setelah selesei berenang, kakaku bilang sama aku kalau dia mau keluar sebentar untuk membeli minuman di took untuk Geri dan aku ditawari untuk dibelikan apa. Akhirnya kakaku pergi dan aku di rumah bersama Geri dan pembantu yang sedang memotong rumput di belakang rumah.
Saat aku sedang asik nonton film di kamar, tiba tiba pintu kamarku di buka dan aku kaget ternyata Geri. Aku hanya mengenakan siinglet dan celana kolor. Aku langsung menutupi kedua buah dadaku karena aku gak memakai BH. Kedua payudaraku terlihat dengan jelas karena sangat montok sekitar 36 B ukurannya. Geri terus melihatku dengan penuh tatapan nafsu. Kamipun saling bertatapan, aku tak tau harus berkata apalagi, karena Geri hanya memakai celana dalam karena habis berenang. Terlihat kontolnya melengkung sangat panjang dan besar. Aku merasa dia sudah horni karena melihat bodiku.
Tiba tiba Geri mengunci pintu kamarku dan mendekatiku. Aku semakin takut namun aku gak berani kalau harus teriak. Takut nya kalau sampai orang lain tau, ujung ujungnya aku yang kena malu. Geri langsung mendekatiku dan mengelus elus pundakku. Aku terus menutupi kedua payudaraku. Namun seperti kerasukan setan, Geri langsung menciumi bibirku dengan sangat ganas. Aku terus mendorongnya dan melakukan penolakan, namun tanganku malah dipegang dengan kencang dan ditempelkan ke dinding.. Aku hanya bisa bergeleng geleng menghindari ciuman Geri. Geri tak menyerah dan terus menyerangku. Tanganku terasa sangat sakit sekali karena cengkramannya sangat kuat.
Payudaraku terus bergoyang karena tanpa BH, akhirnya sekitar 15 menitan dan aku merasa lemas, akupun pasrah sudah. Mau tak mau aku harus menerima ciuman nafsu dari Geri. Mulutku dimasuki lidah dan terus diciumi hingga seluruh bibirku basah karena air liurnya. Kulihat dia hanya terpejam dan terus mencium bibirku dan turun ke leherku. Aku semakin tak berdaya. Antara terpaksa dan nafsu sudah menyatu. Ciumannya di leher membuatku merinding dan nafsukupun meninggi. Putting payudaraku seketika menjadi kencang dan keras.
Geri terus menjilati leherku hingga kebelahan payudaraku. Aku semakin pasrah dan lama lama aku menikmatinya. Aku sungguh tak bisa menerima perlakuannya karena dia bukan pacarku. Rasa yang aku nikmati hanyalah nafsu tanpa memakai perasaan. Namun aku tak bisa menahan, ini nikmat sekali. Dengan cepat kaos singletku dilepas dan dibuang kelantai. Akhirnya aku telanjang dada. Tangan Geri langsung beraksi meremas remas payudaraku dan memelintir putingku. Aku semakin menggelinjang dan serasa ignin orgasme. Sambil berciuman Geri memainkan putingku dan dicubit cubit hingga perih sekali.
Aku tak tau kenapa tiba tiba aku dengan respon memeluk Geri dan semakin aku tambah ciumanku menjadi ganas. Geripun semakin bersemanghat. Payudaraku kemudian diciumi dan dijilati. Kedua putingku disedot hingga mancung secara bergantian. Aku merasa melayang dan sungguh tak bisa menahan orgasme. Aku hanya memegang kepalanya dan geri terus melumat habis kedua payudaraku yang montok. Lama lama akhirnya aku orgasme yang pertama. Cairan hangat kental keluar dari vaginaku. Sungguh nikmat sekali rasanya.
Geri tiba tiba melepas celananya dan kulihat kontolnya sungguh panjang sekali dan jembutnya lebat, aku menjadi takut apa yang dia mau lakukan. Kemudian aku dipaksa untuk tiduran dan celanaku di lepas dengan paksa. Hingga aku telanjang bulat. Kemudia Geri membuka kakiku dan vaginaku dijilati dari klitoris hingga lobang pantatku. Yang awalnya aku menolak tapi akhirnya aku membiarkan Geri menikmati vaginaku. Karena ini belum pernah aku rasakan saat berhubungan sex dengan pacarku sendiri.
Geri membuatku sangat keenakan. Aku sampai orgasme beberapa kali saat vaginaku dijilati dan diciumi oleh Geri. Geri memang hebat menurutku. Vaginaku basah kuyup terkena air liur Geri dan cairan orgasme ku. Kemudian dengan cepat Geri memasukan kontolnya ke vaginaku karena takut keburu kakaku pulang. Akhirnya dengan dorongan yang sangat kuat kontol panjangnya menembus vaginaku hingga sampai dalam. Aku merasa seperti ditusuk daging kenyal hingga dalam dinding Rahim.
Rasanya seperti melayang dan hanya bisa memejamkan mata. Aku merasa sangat puas sekali. Apalagi Geri semakin kencang menggenjotku. Kontolnya keluar masuk dengan cepat. Aku orasme tak terhitung lagi. Berulang kali Crooottttt dan kamipun sambil berciuman. Selang sekitar 10 menitan aku merasa lemas dan kerignat bercucuran. Akhirnya Geri mencabut kontolnya dan diarahkan ke mukaku.
Sambil di kocok dengan cepat, seluruh spermanya tumpah ke mukaku. Banyak sekali spermanya hingga masuk lobang hidung dan mulutku. Aku hanya terkapar tak berdasa setelah dihajar kontol panjang milik Geri. Sungguh membuatku menjadi puas, namun disisi lain mendapatkan gejolak jiwa karena dia bukan siapa siapaku dan aku takut seandainya pacarku tau. Namun aku juga tak bisa menyangkal permainan sex Geri lebih nikmat.
Akhirnya Geri dengan cepat keluar dari kamarku menuju kamar mandi untuk membersihkannya dan aku mengambil tissue untuk membersihkan sperma yang ada di mukaku dan memakai kembali bajuku. Selang beberapa menit, terdengar suara mobil masuk gerbang rumah, berarti kakaku pulang. Kakakku tanpa curiga melihatku dan Geri, dan kamipun mengobrol bersama di ruang tamu.