Mencoba Hubungan Sex Dengan Tema GangBang

Anak-anak tingkat 1 dari Kost-an sebelah sudah berdatangan, mereka memang sengaja kuundang ketempatku untuk merayakan sesuatu, entah apa. Hampir setiap malam Minggu, aku & teman kost-ku memang mengadakan pesta. Uangnya untuk mendanai acara tersebut adalah hasil kumpulan bersama ( maklum anak kost ). Kami mengundang teman-teman disekitar kost-an, antara 10 sampai 20 orang. & mereka juga akan melakukan hal yang sama jika mereka yang mengadakan pesta.

Biasanya pesta didahulukan dengan minum-minuman beralkohol. Sambil bernyanyi, bermain gitar & berkelakar. Setelah kepala terasa sedikit berat & sang : adik kecil ” mulai meronta merajuk sesuatu, barulah kami mulai ” berburu “.

Perburuan biasanya hanya dilakukan oleh 4 orang saja. Sisanya menunggu dirumah, mengharapkan hasil buruan yang banyak, dengan rasa daging yang lezat. Kendaraan telah dipersiapkan sebelumnya untuk hal-hal seperti ini. Biasanya 2 buah mobil telah bertengger dihalaman kost-ku. Masing-masing mobil akan diisi oleh 2 orang Top Hunter, Driver & Navigatornya ( Sniper ).

Lahan berburunyapun telah ditentukan. jangka waktu telah dilimit, sehingga waktu ” pemanggangan ” buruan waktunya tidak terlalu larut. & yang penting semua yang hadir dapat ikut merasakannya.

Pada malam ini aku diberi kepercayaan oleh teman-temanku sebagai ” Sniper” pada mobil 1, sekaligus Navigator perburuan malam ini. Mobil 2 diisi oleh seorang temanku yang bernama Panji yang memang mempunyai tampang & tubuh yang sangat ideal untuk dijadikan Sniper.

Tapi yang terpenting bukanlah hal tersebut semata, tapi juga harus didukung oleh gaya berdiplomasi yang ” Mematikan & beracun ” . Sedangkan aku menurut teman-temanku sudah cukup memiliki kriteria diatas & mempunyai pengalaman di beberapa medan perburuan.

Pukul 8 malam iring-iringan mobil para pemburu melaju membelah jalan-jalan dikota ini. Target pertama adalah Mall besar yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat kami. Selain ditempat tersebut mempunyai parkiran yang strategis untuk para Sniper karena letaknya yang berdekatan dengan taman bermain kota & sebuah resto fastfood Amerika yang besar.

Pandangan kami mulai berpedar menyusuri kerumunan orang disetiap lekuk tempat tersebut. Menimbang & memilih antara satu buruan dengan buruan lainnya. Tampilan mereka adalah prioritas kami. Wajah yang cantik, kulit yang bersih ( putih bukan jaminan, yang penting mulus ), & body yang aduhai.

Aku sendiri telah menetapkan buruanku. 2 orang gadis belia yang mungkin saja itu anak SMP, telah kutetapkan menjadi targetku. Kalau bukan karena make up & gaya berpakaian mereka yang membuat mereka terlihat sedikit dewasa & aduhai, mungkin aku sendiri tak akan mendekatinya ( ingat adik dirumah ). Keberadaan Panji sendiri sebagai Sniper 2 sudah tak dapat kulacak. Entah kini mereka sudah berada dimana. Aku berharap, mereka sudah menetapkan targetnya seperti halnya aku.

Buruanku sedang asyik bercengkrama dibangku taman sambil menikmati Fastfoodnya. Sesekali mata mereka berkelebat, seakan mencari sesuatu. & aku tahu pasti. Yang mereka cari adalah seseorang yang bisa membuat mereka lebih merasa senang dari sekedar duduk-duduk di taman ini.

Dimas (nama Driverku ) tetap berada didalam mobil, dia memang kurang percaya diri berhadapan dengan masalah yang satu ini. Tapi bila hidangan siap disantap. Maka aku jamin bahwa dialah yang akan pertama meloncat & melahapnya dengan sangat rakus.

Aku menghiasp rokokku dalam-dalam & mulai menghampiri mereka. Yang berambut sebahu ternyata sangat manis. Dengan lesung pipi, kuli yang putih mulus & matanya yang bulat membuat jakunku turun naik dengan hanya memandangnya saja.

Tapi sebagai seorang professional aku harus dapat mengendalikan perasaan tersebut. bila tidak ingin buruanku lepas hanya karena tindakan gegabahku itu. Yang seorang lagi berambut seleher diwarnai kuning & dari memandangnya lebih dekat, aku sangat yakin, mungkin dia SMP-pun belum lulus. ” daun muda nich ” Pikiran kotorku mulai mendilema.

Mereka ternyata cantik-cantik. Sempat terpikir keraguan dalam hatiku. Menyurutkan rasa percaya diri yang telah kubangun dari awal berangkat tadi. Bahkan mungkin pengaruh alkoholpun lenyap seketika ketika kumemandang mereka.

Mata mereka berkelebat kearahku melihat aku datang & duduk disamping mereka. Aku tetap berusaha untuk tidak terlalu mengindahkannya. Mereka berbisik, melirik & tertawa kecil ketika melihat sebatang coklat kukeluarkan dari saku kemejaku.

” Makan sendirian aja ” Sirambut pirang ,membuat celetukan kecil, dengan posisi tetap berhadapan dengan temannya, dengan tanpa melihat kearahku.

” Bagi-bagi, kek ” Silesung pipi menyambung dengan tertawa kecilnya.

Begitu menggoda, sungguh. & rasa kejantanankupun timbul dengan cepat.Tonjolan besar dibagian resletingkupun terlihat dengan jelas, karena aku mengenakan celana dari bahan katun. & itu sungguh membuatku menjadi sangat bangga.

Aku berdiri & memutar tubuhku & mendekat diantara mereka. Sehingga posisi muka mereka sangat dekat dengan ” Tonjolanku ” & mereka juga melihat dengan jelas & pasti akan terlintas dalam pikiran mereka, berapa kira-kira besar & panjangnya kontolku.

” Nich, ambil aja. Sorry cuma satu ! Ngga ngomong dari kemarin sich…!” Aku menyodorkan Coklat yang hanya tinggal setengah itu ditengah mereka. Tepat didepan Resletingku.

” Ach, bilang aja pelit, ngga mau ngasih ! Kalau kemarin khan kita belum kenal !” Sirambut pirang mendelik kearahku, menatap tajam mataku dalam. Seperti mengharapkan sesuatu yang lebih dari sebatang coklat.

Silesung pipi tertunduk tersipu, tapi matanya sesekali melirik penuh arti ke ” Tonjolanku” itu.

” Aku Raka !, orang paling baik sejagat ini. Jangankan coklat seperti ini yang cepat habis dengan hanya sekali emut, yang ngga habis diemut juga akan aku sediakan dengan segala kerelaan bila kalian ngga cemberut kaya gini !”

Mereka berdua tertawa renyah penuh arti mendengar kalimat perkenalanku, & satu persatu memperkenalkan diri dengan gayanya masing-masing.

Sirambut pirang bernama Desti, dia bersekolah kelas 1 di sekolah menengah pariwisata diselatan kota ini. & baru berumur 15 tahun. gayanya yang nakal & terbilang centil membuat gairahku semakin memuncak setiap bertatapan mata dengannya.

Dengan tinggi sekitar 160 cm & badan yang ” skinny ” membuat dia terlihat seperti gadis catwalk. Dandanan Hip-hop dengan eye shadow & lipstick berwarna ungu membuatku tak sabar ingin melumatnya habis.

Yang berlesung pipi mengaku bernama Lely. Tatapan matanya yang bulat itu sangatlah tajam kurasa. Dia seakan ingin melumatku habis dari ujung kepala hingga ujung kaki, & terus terang hal itu membuatku menjadi semakin tertantang untuk mengetahui sejauh mana permainannya. Dengan tinggi semampai sekitar 165 cm, berpundak rata & kulit sangat putih & halus.

Membuat siapapun akan mabuk terbuai oleh keindahannya. Andai saja matanya tidak bulat pasti ia akan terlihat seperti orang cina. Rambutnya Hitam legam seperti habis diwarnai, terasa kontras dengan pirangnya Desti.

Setelah ngobrol hal-hal ringan, akhirnya aku berhasil mengajak mereka ke mobil. Dimas masih setia duduk dibangku Driver tanpa bergerak. Aku mengenalkannya kepada Desti & Lely. Dari raut wajah Dimas aku yakin kami akan merasa puas bila kedua buruan ini dapat kami jadikan santapan dimalam ini.

Botol ” Chivas ” yang tergeletak disamping tongkat persnelling ternyata membuat Lely tertarik. Tanpa banyak basa-basi kami berempat mulai menikmati tegukan demi tegukan diiringi lantunan musik Sound Mobil. Dimas berinisiatif berlari keresto Fastfood & dengan cepat membawa sekantung frencfries untuk teman minum kami . Posisiku berada di belakan Dimas sedangkan Lely disampingku.

” Jalan yukk….! Diem aja khan bete..!” Desti mulai merajuk pada Dimas.

” Habiskan dulu..! Biar badan hangat & kepala nyaman baru kita have fun .! Lely menyambar dengan cepat perkataan Desti. Dia sudah berada dipangkuanku & tangannya tanpa sadar sudah mengelus-elus Resletingku.

” Aku setuju ! masih sore kok ! Sabar aja dulu…Masih banyak nich ” Dimas mulai menyeloroh. Kiranya pengaruh alkohol sudah membangkitkan keberaniannya.

Tanganku melingkar dipinggang Lely dengan erat. Posisi badannyapun menjadi tegap sejajar dengan badanku. Tangan kirinya sudah tidak mengelus-elus lagi, tapi mulai melakukan remasan-remasan lembut dikeliling ” Tonjolanku “.
“Plak.!! ”

” Ngapain sich ni tangan, nakal amat ! ” Desti memukul tangan Lely sambil menjulurkan mukanya kearah Lely dengan pandangan yang buat kami berdua tertawa lepas.

” ha..ha…ha…mabuk ya ? Enaknya ngapain ya kalau lagi gini ?” Lely mendekatkan kepalanya kearah Desti sambil mencibir.

” Ngentoootttt…!” Mereka berdua berteriak manja sambil tertawa dengan keadaan sudah mabuk.

” Ayo..Mas jalan !,” Aku berkedip kearah Dimas, & pasti Dimas telah mengerti kodeku. “Kita cari room ya sayang..” Aku membelai punggung Lely seraya membuka tali Bra-nya dari luar. Lidahku menari & menjelajah dibawah telinganya. & dengan cepat Lely berbalik & memagut mulutku. & membuatku terdorong hingga kami tertidur di jok, dengan posisi Lely diatas.

” Woooowwww….! Gila !!!! Mau donk !” Desti berteriak-teriak sambil bertepuk-tepuk tangan, seperti anak kecil menemukan mainannya. Dia menepuk keras pantat Lely. Tapi kami tidak merasa terganggu sedikitpun oleh tingkah lakunya.

Mobil mulai bergerak, & aku merasakannya walau saat ini sebenarnya aku harus berkonsentrasi penuh menghadapi gempuran-gempuran Lely. Dengan mulut masih memagutku Lely mengangkat kaus bagian depannya, & buah dadanya dengan cepat disumpalkan kedalam mulutku begitu ia mencabut pagutannya.

” hugghh.. ” Aku hampir tak bisa bernapas, karena dadanya yang keras & besar itu menekan mulut & hidungku. Tapi pengalaman membuktikan kemampuannya. Lidahku meraih cepat puting susunya yang masih berwarna pink, menahannya dengan bibirku & memainkan ujungnya dengan lidahku.

“Hsss…uhhh…..yahhhh,,terusss,,,,,uhh….!” Lely mengeluarkan desahan yang membuat Sound system mobil ini hampir tak terdengar. Tangannya dengan terampil melepaskan ikat pinggang, kancing & resletingku. Dia menyelusupkan tangannya kedalam celana dalamku & menggenggam kontolku dengan sangat kasar. Tapi aku menyukainya.

Dalam keadaan demikian, aku menyempatkan diri melirik kearah Desti. Tapi kepalanya sudah tak ada. Yang kulihat hanya posisi pinggulnya dalam keadaan menelungkup sedang bergerak-gerak. Kepalaku terhalang oleh posisi Jok Dimas sehingga tidak dapat melihat apa yang kepala Desti kerjakan.

tapi aku yakin Dimas sudah bergerak cepat dengan menyuruh Desti melakukan Oral kepadanya. Sungguh berbahaya dalam keadaaan sedang membawa mobil seperti itu.

Mobil berjalan berayun-ayun & terasa oleng kekanan & kekiri, Dimas benar-benar hilang kendali pada pedal gas & Remnya. & itu semua benar-benar membuat konsentrasi bercintaku dengan Lely hampir hilang. Untungnya saat ini dia sibuk sendiri dengan Kontolku, jadi aku masih sempat sesekali meraih pundak Dimas untuk sekedar mengingatkannya.

Lely tengah asyik memainkan Kontolku dengan lidahnya, sapuan & belaian lidahnya terasa sedikit hambar karena keadaan ini. Aku terus berusaha untuk rileks & kembali pada permainanku.” hmmm..! Mmmmghh..! Mmghh..!” Lely terlihat begitu gemas dengan mainannya. dengan rakusnya dia terus melumat & memompakan ke mulutnya. Rasa geli & ngilu mulai mendera belakang kepala & telingaku, bulu tengkukku berdiri & seakan syaraf-syaraf ditubuhku mulai mengembang & bebas.

Lely meraih tanganku & membuat posisiku menjadi duduk kembali. Mulutnya memapas habis telinga, wajah & leherku. Lidahnya cepat & lincah mengarungi seluruh lekukannya. Aku tak kuasa menahan kendali atas diriku sendiri. Aku seakan akan ingin meledak, ketika tanpa kusadari ,

Kontolku yang tengah mencuat merah & mengeras tersebut. Yang aku pikir masih berada didalam genggaman tangan kanannya. Sekarang dengan perlahan telah masuk kedalam Memeknya. Basah & kesat. Dinding Memeknya bergerak seakan-akan bergelombang & menimbulkan riak-riak kecil yang menerpa halus Kontolku.

” huhhgg…ahhh…eehhhhh ” Lely memutar lembut pinggulnya, ketika Kontolku telah tenggelam dalam lembut & hangat Memeknya.

” Aah..! Aah..! Aah..!” Terdengar suara Desti merintih, & membuat mataku yang terpejam untuk terbuka kembali.

” Gila..!!!” Rutukku. melihat posisi Desti & Dimas. ” Mau mati ..Nich !!!” Pikirku dalam hati.

Desti telah berhadapan muka denganku dengan kepala naik turun & tampang menyeringai penuh nikmat. Dia mencengkeram kuat Jok sebagai tumpuan menurun-naikkan posisi tubuhnya. walau terhalang oleh Jok Dimas aku tahu benar apa yang mereka lakukan.

” ML sambil nyupir…! Bisa mati muda kalau begini caranya, kacauuuu”

Aku akui Dimas memang handal. Dalam posisi sesulit itupun, dia masih bisa berkonsentrasi mengatur jalannya mobil. Desti seakan sudah tidak perduli lagi akan keadaan kami. Sesekali Dimas harus sedikit menyingkirkan tubuh Desti, agar tidak menghalangi pandangannya.

Bila kuperhatikan posisi yang mereka lakukan sama . Kami Pria duduk, sedangkan mereka dipangku oleh kami. Tapi jelas posisiku lebih bebas dibandingkan Dimas. Dimas sama sekali tak dapat mendayagunakan kemampuannya dengan maksimal. Berbeda denganku, yang saat ini tengah mencengkeram erat bokong Lely sambil memutarnya ibarat permainan holahoop.
” creeepp…….sree….creepp…..sreegg..!” Bunyi penetrasi sudah mulai berubah. Terdengar seperti air pompa tangan . Kelihatannya Lely akan mengalami First Orgasme. Matanya terpejam dengan kuat. Rangkulan tangannya dileherku terasa seakan bermaksud mencekikku.

” agghhhhhh….eeeeehhhhh ” Lely melenguh. Berulang-ulang & dengan tanpa kelembutan sedikitpun dia terus menghujamkan tubuhnya dipangkuanku. Yang pada awalnya hentakkan tersebut terasa nikmat. Tapi semakin lama pahaku mulai merasakan nyeri. Nyeri yang terasa nikmat.

Lely lunglai dengan mulut yang terus sibuk menjilati leherku. Gerakannya berhenti. & Memeknya yang lembut & hangat menyedot Kontolku dengan kuat. Sungguh nikmat, tapi belum cukup kuat untuk membuatku Orgasme. Aku tahu dia telah keluar .

Tubuhnya terasa dingin . Keringat keluar dari punggung & lehernya. Nafasnya masih tak teratur. Tersengal & terkadang melenguh.

” Bagaimana ?” Aku mengangkat dagunya, menatap bulat matanya yang kini turun sayu. Dia hanya tersenyum. Senyum termanis yang pernah aku lihat dari wajah seorang gadis. Aku melumat bibirnya dengan lembut. Ucapan terima kasih sekaligus pancingan untuk beraksi kembali. Kontolku masih bergetar kencang didalam dekapan Memeknya yang terkadang seperti berdegup.

” Raka…!, Ka ! ” Dimas Berteriak memanggilku.

” Yup,huuuuuuhh….. Apaan Mas..!” Aku menjawab dengan penuh gaya kepuasan sambil menghela nafas panjang. Membuat Lely menampilkan muka lucunya dengan senyum kecil menghias ujung bibirnya. Aku membalas dengan anggukan ( Padahal didalam hati aku berkata ” Ini hanya baru permulaan “). Kulihat Desti telah merapihkan pakaiannya dengan mata masih tertutup & bibir yang terus terbuka. Dia menghela nafas terus menerus dengan nada aneh seperti merasa kekurangan sesuatu.

” Sebentar lagi sampai ! Siap-siap Ka ! Dirapihin dulu semuanya ” Dimas memberi kode kepadaku bahwa tempat Kost-ku memang sudah tak jauh lagi. maka kami memang harus mempersiapkan Buruan kami tersebut agar terlihat menarik kembali.

” Desti, Lely !, Kita mampir ke Kost-ku dulu ya ? mau bawa Stock akomodasi nich. Masalahnya tadi kehabisan khan ?! ” Aku mencoba meyakinkan kedua gadis itu, agar mereka tidak terlalu bertanya-tanya. mengapa mereka diajak ke Kot-an ku dulu.

” Ok dech, Tapi inget ya ! Jangan lama-lama ”
” janji dech ! ” jawabku cepat.

Mobil telah memasuki pekarangan rumah. Tim 2 terlihat sudah sampai lebih dulu. Pemandangan rumah terlihat sudah temaram. Tapi dari masih banyaknya alas kaki yang berada di pelataran. Aku tahu mungkin mereka sedang dalam prosesi ” Pemanggangan ” buruan hasil tangkapan Panji & Riza ( Drivernya ).

Aku berlari kecil mendahului jalannya Dimas & kedua gadis itu. Kubuka pintu & terlihat diruang tamu terdapat 3 orang temanku termasuk panji & seorang gadis berkulit hitam manis dengan perawakan mungil yang sedang berada didalam pelukan Panji.

Tangan Panji terlihat sudah menghilang dibalik Sweater Merahnya. Kedua tangan kanan gadis itupun sedang dalam posisi masuk kedalam celana temanku yang lainnya. Posisi Panji memangkunya, & Roy & Rado berada disampingnya. Mereka bertiga sibuk mencari celah didalam pakaiannya. Gadis tersebut sangat kaget , karena aku membuka pintu dengan tiba-tiba.

” Ups, sorry ! , Teruskan saja ..Asyik saja sama kita-kita sich ” Aku menyeloroh dengan sedikit memberi tatapan penuh arti ke arah panji.

” lo baru nyampe ka ?, kemana aja ? lama amat ? Lu makan duluan ya ?” Panji bertanya penuh selidik.

” Ngga lah…Emangnya gw tega amat apa, sama teman !” Aku berlalu tanpa menoleh . Kuhampiri Kamar Depan ( Kost-ku berisi 3 Kamar yang besar-besar dengan ruang tamu & dapur yang cukup luas ). Terkunci..?.

” Siapa nich di Depan ? Pake kunci-kuncian segala ?” Aku bertanya kearah Tedjo yang berada disamping Sihitam manis. Tadi pas aku masuk aku tidak melihatnya. Salah satu temanku yang aku tuakan disitu. karena memang umurnya jauh diatasku.

Walaupun sebenarnya dia sendiri berada 1 tingkat dibawahku. Belum sempat Tedjo menjawab, pintu telah terbuka. Riza masih dalam keadaan bugil berkeringat menampilkan tampang bodoh & Innocentnya itu padaku.

” Enaghk…he..he..he ” Dia nyengir seperti seekor kuda sumbawa.

” Yo’i Ka, Riza Top banget , sumpah !! ” 2 orang anak tingkat 1 dari kost-an sebelah keluar juga masih dalam keadaan bugil & jalan sempoyongan, sambil berlalu menuju dapur.” haussssss….coy ” Sambung mereka.

Aku menjulurkan kepalaku mencoba melihat kedalam kamar yang remang tersebut. Seorang gadis yang terlihat sangat berisi sedang berbugil Ria dalam posisi tiduran & kedua tangannya menutup muka. Sayup terdengar sepertinya dia sedang menangis tersedu.

” Biasa Ka…, Paksa dikit ! kalo ngga gitu, mana mau dia !” Riza berbisik pelan ditelingaku. Aku hanya tersenyum simpul.

” Hi..Semua ! ” Desti menyapa setengah berteriak ketika dia masuk. Diikuti oleh Dimas yang terlihat melingkarkan tangannya dipinggang Lely & tengah mencoba melobinya.

” Laper nich..! Punya makanan ngga ? ” Desti bertanya padaku. Aku kaget sekali karena mukanya terlalu dekat. Didalam keremangan Ruang tamu ini dia terlihat menarik. Aku mengecup bibirnya dengan lembut. Dia terpejam.

” Coba cari sendiri sana di dapur ” Aku menunjukkan arah Dapur kepadanya. Dia berlalu menuju Dapur sambil mengerling kepadaku.

” Auuuuu…………idiihh !” Terdengar teriakan Desti dari arah Dapur. Aku langsung mahfum apa yang sedang terjadi disana.

” Desti kenapa tuh Mas ?” Lely bertanya ke Dimas.
” Ngeliat Tikus kali ? ” Dimas yang memang tidak mengerti bahwa ada 2 mahluk aneh sedang berbugil & berkeliling ria didapur. Mencoba menjawab dengan sekenanya.

” Hiii……….” Panji & The gank menyapa Lely dengan genitnya. Mereka menjulurkan tangan & berkenalan satu-persatu dengan Lely. Lely menanggapi mereka sambil menggoda , apa yang tengah mereka lakukan pada Sihitam manis itu. Mereka berlima tertawa terbahak-bahak, kelihatannya Lely sudah mulai berbaur dengan mereka.

Aku melambaikan tangan kepada Dimas & Panji. Panji berdiri & menghampiriku. Kami bertiga menuju ke luar rumah.
” Bagaimana keadaannya Ji ?” Aku bertanya ke Panji.

“Kamar depan khan Lo udah lihat sendiri !, Kamar tengah kosong. Kamar belakang ada 5 orang masih nunggu giliran. Gw takut & ngga mau cewek pada kabur, gara-gara ngeliat banyak pasukan. Mereka sich sekarang masih asyik minum.” Panji menjawab dengan serius.

” Ya udah, kita pake kamar tengah aja Ka ! Ntar Lely gw yang giring. Kalau udah hampir kena ntar gw kasih kode !Tapi jangan banyak – banyak yang ikut 2 orang aja cukup. kalau kebanyakan berabe !” Dimas terlihat antusias. Aku hanya menganggukkan kepala pelan sambil menghayal tubuh bugil Desti akan menari dibawahku.

” Desti kok lama amat sich ke Dapur ? ” Lely tiba-tiba berada disamping kami.
” Ah..moso sich ? masuk yuk ! Ngga enak diluar ! Dimas dengan cepat meraih tangannya & membawanya masuk menuju kamar tengah. Kulihat dia berbisik-bisik dengan Lely & mereka tertawa-tawa kecil.

Aku masuk diikuti oleh Panji yang dengan ringannya membuka celana panjangnya & hanya tersisa celana dalam . & kemudian menghampiri Sihitam manis yang baru kuketahui namanya adalah Santy sedangkan yang dikamar depan adalah Vina.

” Kok gini amat sich Ji ?” Santi sihitam manis bertanya dengan nada jijik. Ketika dengan cueknya Panji menyorongkan Kontolnya kemukanya.

” Please dech San ?! Dah konak banget nich !” Panji setengah memaksa.

” Tapi ngga disini lah ! ” Santi menyeloroh tapi sambil meraih Kontol Panji dengan tangan kanannya.
Aku berlalu tak mau tau lagi apa yang akan mereka berempat lakukan diruang tamu itu. Kamar tengah tempat Lely & Dimas berada yang tadinya gelap sekarang telah menjadi terang & akupun tak mau ambil perduli dengan apa yang mereka lakukan disana.

Kamar belakang yang terkunci kuketuk pelan. Seseorang berambut ” Marley style ” membukakan pintunya. Tigor namanya. Dia salah satu orang yang lebih mementingkan mabuk dibanding wanita. jadi tak heran dia lebih memilih berada dikamar belakang. Ketimbang ikut berusaha bersama Panji & Riza.

” Bagaimana Ka ? Udah jam 12 nich ! Sebentar lagi pagi. Moso gw ngga kebagian ngentot ?” Restu, Ivan, Alfa & Menong bertanya kepadaku dengan muka tololnya.

” Kasihan nich si Jerry ngiler doang ngeliatin Riza, Empe & Tongki pada tunggang-tungging didepan. ” Ivan berkata sambil memperlihatkan Kontolnya yang sedang dia onani kepadaku. “Sudah menegang & siap tempur rupanya mereka” Aku tertawa kecil dalam hati.

” Nah lo kenapa ngga ikutan aja ? Tuh dikamar tengah Dimas lagi manggang. Jangan semuanya lah. 3 orang aja.” Aku memberi isyarat pada Restu , Ivan & Alfa.
” Lah gw gimana ?” Menong bertanya seakan-akan mau menangis.

” Lo kekamar depan aja, jangan gangguin Panji, mending pake bekasnya Riza noh !” Aku memberi pendapat kepadanya.
” Nasib-nasib..! Udah dicuci belum Ka ?”.

” Mana gw tau ! Emangnya gw ikut make . Lo tanya sama si Empe & Tongki aja noh. Dia udah kelar. Tadi sich udah pada ke Dapur.”

Menong keluar kamar. Sekarang tinggal aku & Tigor. Dia menyorongkan botol ” Contreal”nya padaku. Aku meneguknya. Hangat kembali menjalar membalut tubuhku.
Membangkitkan stamina & naluriku yang sempat hampir terkuras oleh dasyatnya Lely tadi. Setelah 3 tegukkan aku merasakan kembali bergairah. & pikiranku berlari ke Desti.

” Dimana dia kini ?”

Aku kembali keruang tamu. Kulihat Panji sedang nyengir-nyengir menahan nimat. Kontolnya sedang dioral dengan sangat Dahsyat oleh Santi. Sedangkan Tedjo yang memangkunya, dengan ganasnya pula mencengkeram pinggulnya. Menaik-turunkan tubuh mungil itu tanpa sedikitpun belas kasihan.

Decakan-decakan yang tercipta karenanya membuat suasana semakin romantis. Kontol Tedjo yang lumayan besar menghantam Memek mungil itu tanpa henti.
” ploghhs…plofs..plogh .!” Bunyi pantat Santi yang menghantam Paha Tedjo membuatku semakin bergelora. Sedangkan Roy & Rado sibuk sendiri mencari celah. Apa saja yang bisa terlihat, teraba, terjilat atau terhisap dari simungil itu pasti dimanfaatkan sedemikian rupa oleh mereka.

” Ughhhh…ya, terus…sayang…benar…aghhh..nikmat !” Panji mendesis seperti seekor ular yang sedang mencari mangsa. Santi yang sudah dalam keadaan bugil telah basah dengan keringat & air liur mereka. Aku hanya tersenyum & menggeleng-gelengkan sedikit kepalaku melihat mereka. Malam ini begitu indah.

Aku memutar kepalaku kearah kamar depan yang masih terbuka. Kulihat Riza & Menong masih sibuk menenangkan Vina yang masih Syok. Tangisannya semakin panjang. Tubuh bugilnya telah terbungkus rapat oleh selimut. Dia duduk beringsut dipojokkan kamar itu.

Sambil tak henti mengkombinasikan tangan & mulutnya kearah Riza dengan letupan-letupan kasar. Dia benar-benar terlihat marah sekali dengan Riza. Menong terus berusaha ikut menenangkannya. Tapi yang terjadi adalah Vina semakin meledak-ledak. Sehingga aku terpaksa masuk.

” Za..Nong , Lu pada keluar dulu gih !” Aku memberi isyarat pada Menong & Riza seraya menunjuk pintu.

Mereka beringsut keluar. Kekecewaan terlihat nyata diwajah Menong. ” tapi harus bagaimana lagi ” pikirku. Aku harus dapat menenangkannya.

Aku berjalan menutup pintu. Mengambil botol ” Contru ” milik si Riza yang tinggal 1/4 nya dari jendela yang kubuka. Hawa pagi yang segar menerpa wajahku. Kulihat jam di HP-ku. Sudah Jam setengah 2 pagi.

Aku tetap berdiri sambil membuka botol itu tanpa mengindahkan Vina yang masih tersedu & tampak kebingungan melihatku. 2 teguk Contru membasahi kerongkonganku kembali. Kepalaku semakin berat saja. Namun birahiku sempat Drop melihat pertengkaran barusan.

” kamu mau, Vin ?” Aku menyorongkan botol Contru itu pada Vina. Dengan sedikit senyum & tatapan mata penuh perhatian aku menatap tatapan mata yang penuh curiga & selidik itu.

” Kalau kamu mau aku keluar dari sini, kamu tinggal bilang kok !” Aku merebahkan tubuhku disampingnya. Hembusan angin melalui jendela itu benar-benar membuat suasana kamar itu berubah menjadi sejuk.

” Namaku Raka, & aku tahu namamu Vina dari Riza , aku minta maaf bila mereka benar-benar membuat kamu menderita” Dengan tanpa tekanan & penuh sopan, aku berusaha mengatur kata demi kata yang meluncur dari mulutku ini.

” Boleh aku minta ?” Vina mulai membuka percakapan. Libatan selimut ditubuhnya mulai mengendur. Dia terlihat mulai Rileks. Tangannya mengambil botol dari tanganku. Sekilas terlihat gumpalan buah dadanya begitu menyilaukanku. Sangat besar, mungkin sekitar 38. Aku memejamkan mata. Berharap dia tidak melihat bahwa aku sempat mencuri pandang kepadanya.

” Besok aku mau lapor Polisi !” Dia berguman sambil meneguk botol tersebut tanpa henti.

” Tak lama lagi lo pasti mabuk ” otakku tertawa. & tetap tak mau mengomentari perkataannya. Dengan terus menatap dalam wajahnya. Gadis ini sungguh Cantik. Tercantik diantara yang lainnya. Bibirnya yang mungil. Hidungnya kecil & sangat imut menurutku. Kulitnya putih & tanpa cela. Mulus berkilauan tertimpa sinar bulan yang ikut masuk bersama angin melalui sela-sela jendela.

” Kamu cantik sekali !?” Tanpa sadar ucapan gombal itu terlontar dari mulutku. & aku sadar aku telah membuat satu kesalahan fatal. Sebelum sempat Vina melontarkan sesuatu dari mulutnya. Aku langsung berdiri, & melangkah lagi mendekati jendela lagi. Menatap bulan yang asyik bergelayut diantara awan kelabu. Cukup lama aku mematung disitu.

Sekitar 5 menit mungkin lebih sambil merasakan kepalaku yang melayang akibat pengaruh alkohol. & tanpa sadar Vina telah berada disampingku. Dengan masih terbalutkan oleh selimut. Entah dari kapan dia disitu. Bersamaku memandangi Bulan.

Aku menolehkan kepalaku. menatap lekat matanya yang terlihat sudah mulai mabuk. Bibirnya mulai mau sedikit tersenyum. Aku ikut larut bersamanya. Senyuman ini begitu memabukkanku. Membuat pengaruh alkohol tergantikan oleh keindahannya. Bibir mungilnya mulai merekah. Dia menundukkan kepalanya.

” Kenapa ?” Aku bertanya. Tanganku meraih dagunya. Mengangkatnya kembali. Tak ingin keindahan senyum itu hilang dari pandanganku.

” Kamu ganteng…” Dengan datar & lirih dia berkata dengan masih menampakkan senyuman yang sama.

” Terima kasih..” Aku menjawab. & dengan reflek mulutku telah mengecup senyum dibibirnya.

” kamu sudah mabuk ya ?” Aku menggodanya.

“Siapa bilang !” Dia mulai tertawa kecil. ” Lihat nich masih tegap, orang cuma seteguk kok..!” Dia menegapkan tubuhnya dihadapanku. Akibatnya, balutan selimut terlepas dari tubuhnya. nampak olehku pemandangan yang sangat menggiurkan.

Tubuh yang padat. Montok dengan Buah dada yang besar. Bulu memeknyapun hanya terlihat sedikit sekali berada diatasnya. Mulus & putih kulitnya jelas terlihat kini oleh pantulan sinar rembulan.

Aku meraih wajahnya. Membelai rambutnya yang panjang legam. Bibirku dengan lembut kembali beraksi membelai senyumannya. Aku begitu menggelora saat ini. Dikala kuasyik dengan bibirnya.Tangannya kurasakan melepas kancing kemejaku satu demi satu. Tangannya membelai dada & putingku. Nafasku semakin memburu.

” ehhh…..uhhhhh..heeee” Suara erangannya terdengar lirih menggoda saat bibir mungilnya merekah. & lidahku bergerak masuk menyapu seluruh atap-atap langit mulutnya. Menjelajahi semua gusi & pangkal lidahnya.

Bajuku telah terbuka. & dilempar olehnya dengan lembut entah kemana. Tangannya membuka semua bagian celanaku dengan cepat. Takkala celanaku melorot turun. Dia berjongkok. Dengan lembutnya melepaskan celana dalamku.

Belaian tangan pada pangkal & Skrotumku kurasakan sangatlah lembut. Membuat Kontolku perlahan bangkit dari tidurnya. Dia terus membelainya. Mulutnya berdecap menyelusuri perutku. Lidahnya menari diantara pusarku. Masuk & berputar menimbulkan setruman-setruman indah. Mengecup dengan kelembutan seluruh permukaan dada & perutku.

” huuhhhf….” Aku mulai melengguh layaknya seekor Sapi. Ketika terasa kehangatan menjalar disekujur bagian Kontolku. Basah & hangat. Penuh kelembutan. Aku melihat bibir mungilnya telah melumat Kontolku. Dimasukkannya dalam sampai kepangkal mulut.

Kurasakan ujung Kontolku menyentuh kerongkongannya. Lidahnya membelai bagian bawah Kontolku secara halus & menyeluruh. Tanganku membelai kepalanya, meraih cuping telinganya dengan lembut. Seperti kelembutannya kepadaku.

Lama Kontolku berada dalam mulutnya. Entah kenapa dia begitu kuat melakukannya. Kemampuannya mengatur nafas membuatku kagum akan dirinya. Tangannya tak lepas tetap memainkan & membelai Skrotumku. Meremasnya perlahan. & tangannya yang lain menjajah perbatasan Anus & pangkal Kontol. Hal ini begitu membangkitkan seluruh hasrat & nafsuku. ” Sex is Fun

Related Posts

Cerita Sex – Baru Pacaran Langsung Diajak Ngentot

Pengalaman ini berdasarkan cerita asli yang kualami sendiri, dan ini terjadi sekitar awal bulan Februari. Cerita panas ini bermula saat aku berkenalan dengan seorang cowok, sebut saja namanya Muki. Orangnya…

Istri Jablay Dukun Pun Bertindak

Vivi tidak bisa menerima sikap dan tindakan Ardi akhir-akhir ini yang ia lihat sudah melupakan dan membiarkan keluarganya. Tindakan ini dilihat Vivi saat Ardi akan pergi ke luar kota untuk…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Cerita Sex – Baru Pacaran Langsung Diajak Ngentot

  • By ngabseo
  • October 5, 2024
  • 2 views
Cerita Sex – Baru Pacaran Langsung Diajak Ngentot

Istri Jablay Dukun Pun Bertindak

  • By ngabseo
  • October 3, 2024
  • 3 views
Istri Jablay Dukun Pun Bertindak

Cerita Dewasa, Tua Tua Keladi Doyan Kentod

  • By ngabseo
  • September 30, 2024
  • 3 views
Cerita Dewasa, Tua Tua Keladi Doyan Kentod

Kenikmatan Yang Selalu Digemari Suamiku

  • By ngabseo
  • September 28, 2024
  • 6 views
Kenikmatan Yang Selalu Digemari Suamiku

Ngentod Dengan 2 Cewe Liar Yang Minta Di Rangsang

  • By ngabseo
  • September 23, 2024
  • 4 views
Ngentod Dengan 2 Cewe Liar Yang Minta Di Rangsang

Malam Naas Sepasang Gadis Berjilbab

  • By ngabseo
  • September 22, 2024
  • 7 views
Malam Naas Sepasang Gadis Berjilbab