Perkenalkan namaku Lestari, Aku akan mencurahkan isi dan kisah hidupku yang penuh dengan penyesalan. Tidak pernah terfikir sebelumnya jika aku akan menjadi wanita penghibur dan banyak melalukan adegan sex seperti dalam sebuah Film Porno dengan para Pria hidung belang. Ceritaku ini bermula dari saat aku memutuskan untuk pergi merantau ke kota ibu kota.
Aku memutuskan merantau, karena memang ini harus aku lakukan demi membantu perekonomian keluargaku yang benar-benar minus. Aku dulunya adalah seorang wanita kampung yang datang ke kota besar ini hanya dengan modal tekad dan berbekal uang minim. Sebelumnya aku memang tidak pernah sedikit-pun memiliki pengalaman kerja, apalagi sampai merantau di kota besar seperti ini.
Banyak hal yang telah aku alami sesampainya di kota besar ini. Singkat cerita akhirnya aku-pun mendapatkan sebuah pekerjaan yakni menjadi pencuci piring di sebuah Restoran. Memang sih aku tidak pernah berharap mendapatkan pekerjaan seperti ini. Hari demi hari terasa sangat melelahkan dan membosankan sekali. Namun harus bagaimana lagi, dan hanya ini pilihanku saat itu.
Karena memang ini sudah menjadi pilihanku, maka aku tetap terus mencoba bertahan, yang penting aku memperoleh rejeki halal. Pada tiap hari ketika aku bekerja, tidak jarang aku mendapat godaan dari para Pria pelanggan Restoran. Bukanya aku sombong, walaupun aku hanya sebagai pencuci piring, di restoran itu bagai Primadona, Buktinya Para Pria yang datang Di restoran tempatku bekerja banyak yang mengginkanku.
Berarti aku bisa dikatakan memiliki wajah yang lumayan cantik dan menarik, hhe.
Ditambah lagi umurku saat itu baru menginjak 18 tahun ( lagi seger-segernya ibarat sebuah buah, hhe) .Walaupun ketika itu banyak Pria yang menggodaku, pada saat itu aku Masih tetap fokus pada pekerjaan. Sebenarnya didalam hati, aku ingin sekali segera mendapatkan pekerjaan yang lain.
Pasti terbayangkan oleh para pembaca seklain, bagaimana capeknya jika setiap hari harus berhubungan dengan piring kotor yang tidak ada habisnya. Sampai pada akhirnya aku akhirnya mengenal sosok Pria yang begitu baik dan sangat sopan padaku, saat itu aku merasa, Pria ini sungguh berbeda dengan Pria lain yang mencoba dekat padaku.
Aku biasa memanggilnya Mas Dito, dia bekerja di salah satu pertokoan yang dekat dengan rumah makan tempatku bekerja. Karena Mas Dito merupakan salah satu pelanggan tempatku bekerja sehingga kamipun jadi lebih sering mengobrol dan aku lihat pemilik rumah makan tempatku bekerja tidak memperMasalahkan hal itu. Mungkin karena dia mengenal Mas Dito.
Memang sih kata bosku dari dulu Mas Dito juga selalu membawa teman-temannya untuk makan di tempat ini. Diapun seringkali memberikan perhatian lebih padaku, dan aku begitu senang dia melakukan hal itu. Apalagi aku hanya wanita kampung yang tidak ada pengalaman sama sekali di dalam menjalin hubungan dengan seorang pria kota apalagi melakukan adegan seperti dalam Film Porno.
Walaupun dulu aku pernah menjalin hubungan dengan seorang pemuda yang bernama Sigit tapi hubungan kami, tidak pernah menjurus ke hal-hal yang berbau intim, bisa dikatakan hubungan kami hubungan sehat. Karena Mas Dito sering mengobrol lama dengaku akhirnya akupun mau ketika dia mengajakku jalan bareng. Sampai akhirnya dia menyatakan cinta padaku.
Pada saat itu aku tidak berpikir panjang karena menurutku Mas Dito adalah sosok Pria yang bertanggung jawab. Hingga kamipun resmi berpacaran dan sejak berpacaran dengan Mas Dito dia sering memberikan hadiah padaku entah itu berupa makanan maupun pakaian. Walau sebenarnya aku tidak suka dengan jenis pakaian yang dia berikan padaku, karena kebanyakan terlalu terbuka menurutku.
Tapi karena aku takut mengecewakan Mas Dito akhirnya aku tetap memakainya, Dan karena itu aku seringkali menjadi lebih sering lagi di goda banyak Pria. Tapi sepertinya hal itu tidak membuat Mas Dito marah apalagi cemburu. Saat aku tanya dia menjawab kalau dia senang berarti banyak yang suka ceweknya. Sampai pada suatu hari aku pergi jalan bareng dengan Mas Dito saat itu weekend.
Kami pergi ke sebuah cafe dan nonton sampai akhirnya kamipun pulang karena waktu telah larut juga, tapi Mas Dito mengajakku ke sebuah Motel dan aku langsung menolaknya tapi karena dia memaksa akhirnya akupun mau apalagi dia bilang hanya untuk menemui temannya yang ada di sana. Sebenarnya aku takut juga karena baru pertama kali aku Masuk dalam motel.
Ketika Mas Dito mengajakku Masuk akupun mengikutinya dan benar saja dia tidak menemui seseorang di dalam kamar itu. Karena begitu dia pegang tanganku diapun menarik tubuhku lalu memelukku sambil berkata
“ Anisa… aku benar-benar sayang sama kamu…. aku tidak mau kehilangan kamu sayang…. ”ucapnya.
Kata-kata yang keluar dari dalam mulutnya itulah yang akhirnya meluluhkan hatiku, dan akupun terdiam ketika dia melakukan hal yang lebih gila padaku. Mas Dito melepas pakaianku dengan sedikit kasar, dan dalam sekejap akupun sudah bugil tanpa busana sehelaipun. Dan dengan cepatnya Mas Dito melabuhkan ciumannya pada mulutku dengan lembut.
Tak lupa dia juga mengulumnya sampai-sampai aku kehilangan rasa maluku, akupun mendesah menikmaati setiap sentuhan yang di lakukan oleh Mas Dito apalagi ketika mulutnya beralih pada toketku membuat aku menggelinjang di buatnya. Seperti pemain dalam adegan Film Porno akupun mendesah,
“ OOOuuugghhhh… ooouuuggghhhh… ooouuuggghhhhh… aaaaghhhh… ooouuuggghhhh…. Mas…. Dito… aaagghhhh…. ” Desahku semakin panjang karena begitu menikmati sentuhan pada area sensitifku.
Dengan cara bergantian menjilat serta mengulum putingku Mas Dito juga melepas pakaian yang dia pakai sambil terus melumat kedua putingku. Kemudian dia merebahkan tubuhku dan mengacungkan Kejantanannya pada lubang Vaginaku.
“ Oooughhh…. saaaaaakiit…. maaas… aaaghhh… aaaghhh… aaaghhh… ” racauku.
Memang pada awalnya benar-benar terasa sakit namun ketika Kejantanan itu sudah dapat menerobos Vaginaku, dan Mas Dito mulai bergerak di atas tubuhku. Akupun memejamkan mata karena kenikmatan yang aku rasakan dari goyangan Mas Dito yang terasa begitu nikmat. Mas Dito menarik tanganku kebelakang saat posisiku sedang menungging, Dia hentakan Kejantanan-nya pada Vaginaku melalui belakang.
Bahkan aku rasa dia agak kasar melakukannya tapi aku Masih bisa menikmati kenikmatan,
“ Ouuughhhh…Oooughhh… aaaghhh… aaaghhh… aaaaagggghh… teruuus…. Masss… aaaghhh…. ” desahku.
Semakin keras dia bergerak di atas tubuhku sampai akhirnya kembali dia menyuruhku untuk terlentang.Dengan perlahan aku kembali terlentang dan Mas Dito menindih tubuhku dengan meMasukan Kejantanannya kembali. Akupun kembali mendesah karena kali ini goyangannya begitu keras dalam Vaginaku yang sudah mulai basah,
“ Ouuughhh… Sss… aaahhh… eeeumppphhhh… aaaghhhh… ” racauku merasakan nikmat.
Setelah agak lama juga dia melakukan beberapa posisi seperti dalam adegan Film Porno akhirnya Mas Dito semakin tegang. Dia tekan lebih dalam Kejantanannya dan memeluk tubuhku dengana eratnya,
“ Ouuughhh… Ssss… Aaaaghhh… aaaggghh… Tari… aaggggghh… a… aaaku… udah nggak kuat lagi…. Ouhghhh…. ” Desah Mas Dito terlihat akan mendapatkan klimaksnya.
Dan tidak lama kemudian,…
“ Crottt… Crottt… Crottt… ”,
Tersemburlah lahar panas yang terasa hangat dari Kejantanannya yang memenuhi rongga kewanitaanku, dan akhirnya akupun merasakan puncak kenikmatan juga. Sampai akhirnya kamipun saling berdekapan karena sama-sama tidak lagi bertenaga kamipun tertidur di dalam kamar Motel tersebut. Bukan hanya sekali duakali kami melakukan adegan seperti dalam Film Porno tersebut. Hampir setiap hari Mas Dito mengajakku bersetubuh.
Entah kadang itu di sebuah penginapan ataupun di tempat lain, yang penting ada kesempatan dia pasti melakukannya. Singakt cerita, pada akhirnya yang membuatku kecewa dari perbuatan Mas Dito adalah, dia tega menjualku pada temannya. Karena hal itulah sampai saat ini aku menjadi seorang wanita panggilan atau wanita jalang. Semenjak kejadian itu aku sudah tidak lagi berhubungan dengan Mas Dito, dan aku hancurlah semua hidupku akibat perbuatan Mas Dito. Selesai.
Modus Membaca Majalah Gadis Liar ini Berujung Mesum
Berawal Dari Membaca Majalah Dan Berakhir Dengan ML. kali ini menceritakan pengalaman Sex seorang Pria yang benama Sigit. Sigit ini bekerja di kantor Pengacara. Pada waktu perjalanan dinas ke Jakarta…