Sungguh tidak pernah terbayangkan olehku bila saya akan bersetubuh dengan seorang gadis secapat ini di Bali. Pada awal bulan itu ketika saya baru masuk memulai perkuliahan dan kebetulan mendapat kos di daerah denpasar. Suasana disekitar kos saya terbilang cukup nyaman dan tenang.
Dari beberapa kamar kos, kebetulan cuma empat kamar yang saat itu dihuni oleh anak kos termasuk saya. Tiga kamar lainya itu dihuni oleh beberapa orang, ada yang sudah berkeluarga, ada seorang laki-laki STW ( setengah tua ), dan 1 kamar lagi dihuni oleh 2 gadis muda cantik, seksi dan menggairahkan. Memang sudah takdir saya berdekatan dengan 2 gadis cantik, 1 kamar yang dihuni oleh 2 gadis cantik itu berada di sebelah kamar saya.
Oh iya nama kedua gadis cantik itu Mirna dan Fina, Mirna berumur 23 tahun dan Fina berumur 25 tahun. Walaupun mereka tinggal bersama, hanya Mirna yang sering di rumah pada sore hari. So, yang lebih akrab dan sering mengobrol dengan saya adalah Mirna. Sampai pada siang hari itu seperti biasa saya baru saja pulang dari kampus dan menuju kos saya.
Kebetulan sekali sesampainya saya tiba di kos, saya menyempatkan untuk melihat ke dalam kamar Mirna, saat itu ternyata Mirna sedang tidur siang. KaDita udara di tempat kosku lumayan panas, pada saat itu Mirna tidak menutup jendela dan mirna ketika itu hanya mengenakan tanktop dan Hot pant. KaDita mirna hanya memakai Tanktop, pada saat itu terlihatlah belahan buah dada Mirna.
Dibalik Tanktop Mirna aku melihat jelas benjolan putting buah dadanya kaDita Mirna tidak memakai Bra. KaDita saya lelaki normal, seketika aliran darahku terasa terpompa derasa dan kejantananku sekejap menegang. Kalau boleh jujur nih, baru kali ini saya melihat tubuh wanita seindah tubuh Mirna. Tapi sayang sekali, pada saat itu saya hanya bisa melihat tanpa bisa mennyetuhnya.
Setelah bebera menit saya puas memandangi keindahan tubuh mirna, kemudian saya-pun bergegas masuk ke kamar saya. Sesampainya dikamar, sayapun berimajinasi dan berharap bila saja saya bisa meraba buah dada dan paha mulus Mirna pasti saya akan sangat bahagia. Singkat cerita, Sekitar jam 15.00 saya-pun keluar dari kamar kos, kebetulan sekali saat itu saya melihat Mirna sudah terbangun dan sedang duduk di depan kamarnya.
KaDita ketika Mirna duduk sendirian, kemudian saya-pun bergegas keluar dan mulai mengobrol dengan Mirna, Kamar kos Mirna isinya cukup lengkap, Televisi, DVD dan bahkan kulkas. Dengan dalih mau nonton Televisi saya ajak Mirna untuk ngobrol di dalam saja.
Walaupun ngobrol, mata saya sekali-kali melirik ke badannya dan mangagumi tubuhnya. Kejantananku mengeras melihat itu dan saya-pun semakin gelisah. Nampak Mirna tahu kalau saya sedang gelisah kaDita melihat Mirna, dan ketika itu Mirna hanya tersenyum lalu berkata,
“ Kenapa Dit ?, Gak enak yah duduk dibawah? ” , Tanya Mirna sambil senyum.
“ Ah nggak papa kok Mir, aku cuma kesemutan ” jawabku sekenanya sambil melirik ke arahnya.
“ Panas ya udaranya. Lihat, bajuku aja sampe basah sama keringat ” , katanya sambil menarik-narik bajunya.
“ Saya mandi dulu yah, kamu mau ikut gak mandi baDitg saya? ” , sambil tertawa dan menyubit pinggangku.
“ Wah… Beneran nih Mir ” , tantangku.
Mirna cuma tertawa dan berlalu ke kamar mandi. Kamar kos kami masing-masing ada kamar mandinya dan juga ada di belakangku. Entah kenapa tiba-tiba DVD-nya menyala sendiri (ternyata remotenya kedudukan olehku) dan ternyata ada film di DVD-nya, dan itu film porno. Saya tonton film itu dan tanpa sepengetahuanku ternyata Mirna sudah selesai mandi dan telah berdiri di belakangku.
“ Hayo nonton Film porno ya ” , katanya tiba-tiba membuatku kaget.
Saya menoleh dan oh god, Mirna cuma menggunakan handuk saja. Tingginya yang 166 cm berkulit putih hanya menggunakan handuk sebatas dada dengan buah dadanya yabg sedikit terlihat dan bawahnya beberapa centi saja dari lekuk pantatnya yang bulat.
“ Eh sorry Mir, gak sengaja. DVD nya nyala sendiri ” kata saya sambil mematikan DVD.
“ Kok dimatiin, abis ini adegannya seru hlohhh..? ” katanya sambil duduk di sebelahku dan menyalakan DVD lagi.
Kejantananku yang sudah sejak siang tadi sudah menegang jadi semakin tegang sekarang apalagi noton DVD itu ditemani seorang Mirna yang cantik di sebelahku dengan hanya menggunakan handuk.
“ Tuh kan adegannya seru ” katanya. Saat itu di DVD tampak sang bintang wanita sedang merintih kaDita Kewanitaannya dijilati.
“ Kalau dijilat gitu rasanya enak gak? ” tanya saya.
Mirna tersenyum saja menjawabnya,
“ Udah jangan banyak tanya deh, liat dulu aja tuh adegan Filmnya ”
Sekarang saya semakin gelisah dan kejantananku semakin menegang. Mirna tampak menikmati film itu dan nafasnya pun semakin berat mungkin kaDita gairahya yang mulai timbul sama dengan gairahku yang sudah timbul sejak siang tadi. Pelan-pelan saya mencium aroma wangi dari tubuh Mirna yang segar setelah ia mandi. Dan saya pun mencium lehernya. Mirna pun melengos.
“ Kenapa Dit?, Kamu mau cium saya ya? ”
“ Saya dah gak kuat Mir, boleh yah saya cium Mir? ”
“ Kamu dah konak ya dari tadi ” , katanya sambil meraba kejantananku dari luar.
Pada saat itu saya hanya memakai celana pantai. Ketika itu saya hanya bisa terdiam saja dan terus mencium lehernya. Pelan-pelan tanganku menarik handuknya turun sehingga terlihat buah dadanya yang putih dan indah. Putingnya yang agak kecoklatan naik ketika kuraba lembut. Saya-pun segera melumat bibirnya sambil tanganku meraba buah dadanya. Mirna pun membalas ciumanku dengan hangatnya.
“ Ssss… ahhh… Ouhh… ” , terdengar desisnya ketika mulutku meluncur turun dan mulai menciumi buah dadanya yang kira-kira berukuran 34B.
Tanganku pun makin sibuk melepas seluruh handuknya sehingga membuat jariku dapat dengan mudah menyelusup ke liang kewanitaannya.
“ Sssss… aaahhh… terus Dit ” , desisnya semakin menjadi ketika tanganku mengelus klitorisnya.
Mulutku pun sibuk menciumi-kedua bukit kembarnya. Tangan Mirna yang semula di samping perlahan naik ke kepalsaya dan meremas rambutku. Genggamannya makin kuat seiring gerakan tanganku di Kewanitaannya yang sudah mulai basah. Pelan-pelan mulutku mulai turun menciumi perutnya dan akhirnya sampai di liang kewanitaannya.
“ Aaahhh Dit, enak Dit ” Mirna menggelinjang hebat ketika lidahku menyapu habis klitorisnya.
Kewanitaannya yang sudah basah dengan lendirnya semakin basah oleh sapuan lidahku. Tangannya yang sudah bebas bergerak ke kejantananku dan mengocok kejantananku.
“ Enak Mir ” erangku menerima kocokan di kejantananku. Kejantananku semakin tegang dan mulai basah.
“ Besar juga punyamu Dit ” kata Mirna di tengah racauannya.
Lidahku pun jadi semakin giat melumat habis klitorisnya. Dan akhirnya kulihat lubang kewanitaannya dan kumasukan lidahku ke dalamnya.
“ Dit, kamu nakal Dit ” racaunya dan badannya pun menggeliat hebat, kocokannya pada kejantananku-pun semakin cepat membuatku teregah-engah.
Setelah 15 menit lidahku mengobok-obok Kewanitaan dan lubang kewanitaannya, tubuh Mirna pun menegang disertai desahan kepuasannya. Mirna klimaks dengan menjepit kepala saya di antara kedua paha putih mulusnya. Kocokan pada kejantananku pun melemah padahal saya sedang merasakan nikmatnya.
Celansaya yang masih terpakai saya lepas dan kuarahkan batang kemaluanku ke mulut Mirna. Mirna pun menarik kejantananku dan memasukkannya ke dalam mulutnya dan menjilati kepala kejantananku. Tubuhkupun direbahkannya sambil terus mengulum kejantananku. Makin lama kuluman Mirna bertambah cepat membuatku merasakan nikmat yang belum kurasakannya sebelumnya.
Sambil menikmati kuluman Mirna, saya melihat ke arahnya. Rambut hitamnya yang lebat menutupi sebagian besar wajahnya. Matanya sesekali terpejam dan melirik nakal ke arahku sambil mengulum kejantananku dengan cepatnya. Saya-pun mengubah posisiku dan kembali menciumi bagian kewanitaannya dan melumat habis kllitorisnya lagi. Mirna pun mendesah dan makin cepat mengulum kejantananku sambil sesekali tangannya memainkan buah zakarku.
Cukup lama juga posisi 69 itu kulsayakan sebab kenikmatan sama-sama kami rasakan. Hingga akhirnya Mirna mengalami klimaks yang kedua kalinya dengan desahan puas yang cukup panjang dan melepas kulumannya.
“ Dit, Masukin kejantananmu dong Dit, jangan buat saya tersiksa ” racau Mirna di antara desahannya.
Saya-pun mengatur posisiku. Mirna yang masih tidur telentang dengan kaki menekuk membuka pahanya sehingga saya dapat melihat Kewanitaan indahnya. Kuarahkan batang kemaluanku yang sudah membesar dan menegang ke lubang kewanitaannya. Pelan-pelan kumasukkan kepala kejantananku, kulihat Mirna menggigit bibirnya ketika kejantananku masuk ke dalam Kewanitaannya yang sempit.
Saya-pun merasakan kenikmatan yang baru kali itu kurasakan ketika seluruh batang kemaluanku tertanam di lubang kemaluannya, terjepit dan seperti dipijat. Saya-pun mengerakkan pantatku maju mundur sambil kulihat Mirna memejamkan mata dan mendesah. Tak lama Mirna pun mengimbagi gerakanku dengan sesekali menggoyangkan pinggulnya.
“ Lebih cepat sedikit Dit, ahhh, enak sekali ” .
Saya-pun mempercepat gerakanku. Mirna pun melenguh dan mendesah, dan pinggulnya pun makin cepat bergerak.
“ Terus Dit ” , katanya.
Desahannya membuatku semakin bernafsu dan saya-pun mencium bibirnya, lehernya dan belakang telingnya. Desahan dan nafasnya semakin tak beraturan.
“ Terus Dit, saya sebentar lagi sampai ” .
Saya-pun mempercepat gerakanku dan tak lama Kaki Mirna yang melingkar di pinggangku menguat begitu juga pelukannya. Mirna telah klimaks lagi. Lenguhannya yang panjang membuatku semakin terangsang. Tetapi Mirna mendorong tubuhku kaDita badannya cukup lelah.
“ Kamu masih belum keluar ya Dit? Tanya Mirna.
Dia pun menarik kejantananku sambil dan kembali mengulumnya. Kulumannya kali ini pun cukup lama sambil tanganku memainkan klitorisnya. Setelah agak lama, Mirna pun mengatur posisinya dan memeragakan gaya woman on top. Dia duduk di atas perutku sambil menggoyangkan pinggulnya dan sesekali memutarnya. Saya-pun mencoba bangkit kaDita saya tak tahan melihat buah dadanya yang putih. Saya ingin sekali mencium dan melumat buah dada putih dan kenyalnya.
Kucium buah dadanya dan perlahan naik ke lehernya dan belakang telinganya. Saya suka sekali mencium belakang telinganya, Mirna selalu mendesah hebat kalau dibegitukan. Seiring dengan desahan dan gerakan tubuhnya yang semakin cepat saya-pun merasa saya akan mencapai puncak kenikmatanku. Desahan dan gerakannya makin cepat, akhirnya melemah diiringi desahannya yang panjang.
Saya-pun mencapai puncak kenikmatanku saat itu. Sambil mendesah Mirna pun membaringkan tubuhnya ke kasur dengan posisi kejantananku masih ada di dalamnya. Saya-pun perlahan mencabut batang kemaluan saya yang telah basah oleh cairannya dan cairanku sendiri. Kucium lagi bibirnya sambil kuucapkan terima kasih padanya.
“ Makasih ya Mir, Ini pengalaman pertama saya, tapi saya puas dengan kamu ” .
“ Saya juga puas dengan kamu Dit. Kamu hebat Dit ” .
“ Saya juga Mir ” , kata saya sambil mencium bibirnya lagi.
Saya pun berdiri dan mengenakan bajuku lagi. Mirna pun memperhatikan kejantananku ketika saya mengenakan baju. Dia duduk dan kembali mengulum kejantananku. Tapi itu tidak berlangsung lama padahal kejantananku sudah siap dan tegang lagi. Kemudian Mirna berkata,
“ Di simpan buat lain kali aja ya Dit ” , katanya ketika nafasku mulai kembali tidak beraturan.
Saya-pun hanya tersenyum,
“ Masih ada lain kali ya Mrr ” .
Singkat cerita Mirna hanya tertawa dan kembali ke kamar mandi. Ternyata arti dari lain kali adalah adalah keesokan harinya. Semenjak kejadian itu hubungan kami-pun berlanjut, dan kami sering melakukan hubungan sex bila ada kesempatan. Sungguh tidak saya sangka saya bisa berhubungan intim dengan wanita cantik yang belum lama saya kenal. Selesai.